Data Info

Selain menyimpan koleksi berupa benda-benda santet dan yang berkaitan dengan dunia kesehatan, Museum Kesehatan Dr. Adhyatma , MPH di Kota Surabaya - Jawa Timur juga menyimpan koleksi menarik lainnya berupa wayang kulit.

  

Wayang kulit itu terpajang di dinding selasar menuju ke lokasi museum dengan ditempatkan dalam etalase kaca.

Bagi penikmat wayang kulit tentu bisa mengenali beberapa sosok wayang kulit itu. Tetapi bagi yang belum atau tidak mengetahui sama sekali tentang wayang kulit bisa membaca informasi singkat pada kertas yang ditempel di bawahnya.

Sesuai dengan namanya, wayang kulit itu terbuat dari lembaran kulit sapi atau. kambing atau domba dengan diberi penyangga rotan di bagian tengahnya. Sedangkan di bagian bawahnya terdapat sebatang kayu yang berukir sebagai pegangan untuk memainkannya. Pada kedua tangan wayang juga terdapat batang bambu kecil untuk menggerakkan tangan wayang.

Diantara wayang kulit itu terdapat sosok Prabu Kresna yang dikisahkan mampu menyembuhkan penyakit dengan bunga Wijaya Kusuma. 

Ada juga sosok Werkudara yang digambarkan memiliki sifat teguh dalam pendirian, sabar, bersifat kepahlawan, setia kepada marga dan menuruti semua petunjuk guru.

Sadewa digambarkan memiliki kemampuan mengadakan acara ruwatan untuk agar terhidar dari musibah atau bencana.

Dewa Ruci menggambarkan sifat manusia dalam Manunggaling Kawula Gusti.

Sosok Dewa Ruci ini mengingatkan saya pada nama KRI Dewa Ruci milik TNI Angkatan Laut yang legendaris itu.

Sosok Hanoman digambarkan dengan sifat kegagahan, keberanian, kesetiaan dan pengendalian diri.

Yang menarik adalah sosok Samba Wisnubrata yang merupakan putra dari prabu dan putra mahkota dari Dwarawati.Wayang yang satu ini ternyata memiliki transisi genetik karena walau bersosok pria tapi berpenampilan lemah lembut seperti wanita. Samba Wisnu Brata memiliki ajian Rajah Kalacakra yang mampu mengusir wabah pagebluk ( penyakit ).

Selain itu juga ada sosok wayang tokoh Begawan Abiyasa yang sakti mandraguna.

Pada bagian lainnya terdapat sosok wayang bernama Limbuk yang jenaka dengan tubuh gemuknya. Limbuk ini biasanya tampil pada adegan Goro-goro saat pentas wayang kulit memasuki waktu tengah malam. Dia biasanya beradegan dengan tokoh wayang lainnya sambil sesekali menyisipkan pesan-pesan tentang kesehatan dan sebagainya.

  

Sosok humor dan jenaka yang lainnya adalah Punokawan yang biasanya selalu tampil bersama dan terdiri dari Semar, Petruk, Gareng dan Bagong. Mereka memiliki wajah yang cukup lucu.

Tajk kalah menariknya adalah sosok wayang Gunungan yang menggambarkan tentang alam semesta. Gunungan ini biasanya ditampilkan pada saat awal pentas wayang kulit dan akhir pentas yang disebut dengan adegan Tancep Kayon dimana Gunungan ditancapkan di bagian tengah kelir atau layar pertunjukan.

Keberadaan wayang kulit di museum Kesehatan itu semakin menambah kisah dan  eksotisme koleksi museum yang juga dikenal  dengan nama Museum Santet dan berada di jalan Indrapura ini.

  ==============================================================